BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di tubuh manusia terdapat mikroorganisme
yang menguntungkan dan merugikan. Meskipun seseorang mandi lima kali sehari dan
rajin merawat kulit di salon kecantikan, dijamin tak ada kulit yang seratus
persen bebas dari mikroorganisme atau yang lebih dikenal dengan sebutan kuman.
Tidak hanya di kulit, mikroba terdapat diseluruh bagian tubuh manusia baik di
luar tubuh, maupun dalam tubuh, seperti mulut, telinga, hidung, maupun usus
(Musjaya, 2012).
Pada hewan yang sehat, jaringan internalnya, misalnya darah, otak, otot, dll,
biasanya bebas dari mikroorganisme. Namun, jaringan permukaan, yaitu kulit dan
selaput lendir, yang terus-menerus berhubungan dengan lingkungan hidup
organisme dan menjadi mudah dijajah oleh berbagai jenis mikroba. Campuran
organisme secara teratur ditemukan pada setiap situs anatomi disebut sebagai
flora normal, kecuali oleh para peneliti di lapangan yang lebih suka istilah
"pribumi mikroba". Flora normal manusia terdiri dari beberapa
eucaryotic jamur dan protista, tetapi bakteri yang paling banyak dan jelas
komponen mikroba flora normal (anonim, 2010).
Mikroflora normal merupakan sekumpulan
mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir (mukosa) pada manusia
normal dan sehat. Mikroflora normal pada kulit dapat dibagi menjadi :
a. Flora
tetap (Resident Flora)
b. Flora
sementara (Transient Flora)
Beberapa bakteri cenderung hidup
permanen di kulit, yang terdiri atas empat genus, yaitu Staphylococcus, Streptococcus, Propionibacteria, dan Corynebacteria (Musjaya, 2012).
B.
TUJUAN
Praktikum
ini bertujuan untuk :
1.
Untuk mengetahui
tehnik isolasi flora normal
2.
Untuk mengetahui
biakkan murni
3.
Untuk mengetahui
perbedaan pertumbuhan bakteri dan jamur pada kulit, mulut, rambut, selangkangan
dan nafas
C.
MANFAAT
Dengan adanya praktikum ini, diharapkan kita dapat
mengidentifikasi bakteri dan jamur, serta kita dapat melakukan pencegahan
terhadap infeksi bakteri dan jamur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia secara konstan berhubungan
dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikroba tidak hanya terdapat dilingkungan,
tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikroba yang secara alamiah menghuni tubuh
manusia disebut flora normal, atau mikroba (Pelczar, 2008).
Selain itu juga disebutkan bahwa, flora normal adalah
kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal
dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari
jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan
pada orang sehat (anonim, 2010).
Mikroba
pada tubuh manusia yang sehat perlu diketahui karena alasan-alasan berikut:
1. Diketahuinya hal ini dapat membantu
menduga macam infeksi yang mungkin timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan
pada situs-situs yang khusus.
2. Hal ini memberikan petunjuk mengenai
kemungkinan sumber dan pentingnya mikroorganisme yang teramati pada beberapa
infeksi klinis. Sebagai contoh, Escherichia coli tidak
berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandung kemih dapat
menyebabkan sistitis, suatu peradangan pada selaput lendir organ
ini.
3. Hal ini dapat membuat kita menaruh
perhatian lebih besar terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang merupakan mikroba normal atau asli pada inang manusia (Pelczar,
2008).
Flora
normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung
dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital,
mata, dan telinga. Organ-organ dan jaringan biasanya steril (anonim, 2008).
1.
Kulit
Kulit
secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari benda-benda,
tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pa.da kulit karena kulit tidak
sesuai untuk pertumbuhannya (Pelczar 2008)
Kebanyakan
bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan luar
epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri
ini adalah spesies Staphylococcus seperti
S. epidermidis dan S. aureus serta sianobakteri aerobic. Jauh di dalam
kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium acnes, penyebab
jerawat (Pelczar, 2008)
2.
Hidung dan
Nasofaring (“nasopharynx”)
Flora
utama hidung terdiri dari corinebakteria,
staphylococus seperti S.
epidermidis, S. aureus serta streptococcus
(Jawetz, 2005).
Didalam
hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis dan Haemophilus influenzae (Pelczar, 2008).
3.
Mulut
Kelembapan
yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga
partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri. Mikroba mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak
bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu (Pelczar, 2008).
Beberapa
jam sesudah lahir, terdapat peningkatan jumlah mikroorganisme sedemikian
sehingga di dalam waktu beberapa hari spesies bakteri yang khas bagi rongga
mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria,
Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus (Pelczar, 2008).
4.
Saluran Kemih
Kelamin
Pada
orang sehat, ginjal, ureter dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun
bakteri pada umunya dijumpai pada uretra bagian bawah baik pada pria maupun
wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan
efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya
epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi
daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah Lactobacillus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah
glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan di dalam proses tesebut
menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh
kegiatan indung telur. Sebagai akibat perombakan glikogen, maka pH di dalam
vagina terpelihara pada sekitar 4.4 sampai 4,6. Mikrooganisme yang mampu
berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterococus, Candida albicans (Pelczar, 2008).
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang telah didapatkan
dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.
Isolasi mikroba
merupakan aktivitas untuk menumbuhkan mikroorganisme di luar dari lingkungan
alaminya.
2.
Biakan murni
adalah biakan yang terdiri atas satu spesies yang ditumbuhkan dalam medium
buatan.
3.
Mikroba yang
tumbuh pada medium NA adalah hanya bakteri, sedangkan mikroba yang tumbuh pada
medium PDA adalah kapang dan khamir.
DAFTAR PUSTAKA
Jeweltz,Melnick. 2005 Mikrobiologi Kedokteran (Medical
Microbiology). Salemba Medika, Jakarta
M. Guli, Musjaya. 2012. Penuntun Praktikum Agent Penyakit.
Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Tadulako. Palu
Pelczar.
Michael. J. 2008. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Universitas Indonesia, Jakarta.
http//messoffaword
press/2012 diakses hari kamis (22 maret 2012, 21:32)
http//pemburu mikroba.blogspot.com/2012 diakses
hari kamis (22 maret 2012, 21:15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar