Minggu, 08 September 2013

UJI BIOKIMIA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Aktivitas kimiawi sel yang dilakukan oleh bakteri sangatlah rumit. Pada dasarnya aktivitas kimiawi sel bakteri seperti metabolisme dilakukan dengan bantuan katalisator. Dalam hal ini, katalisator yang digunakan adalah biokatalisator yaitu enzim. Enzim ini akan membantu bakteri dalam hal seperti kegiatan fisiologis meliputi penyusunan zat organik, pencernaan makanan, pembongkaran dan zat makanan. Adanya tipe enzim tertentu dalam baketri akan membuat bakteri tersebut spesifik terhadap substrat tertentu, sehingga dapat pula dilakukan untuk menguji sifat bakteri (Waluyo,2007). Misal, pada Bacillus subtilis memiliki enzim amilase yang digunakan untuk menghidrolisis pati (Clifton, 1958).
Selain aktivitas tersebut pada bakteri juga dilakukan aktivitas yang disebut respirasi aerob. Dalam respirasi ini molekul kompleks seperti lipid, protein, dan karbohidrat akan dirombak menjadi senyawa turunannya seperti asam lemak, asam amino, dan monosakarida. Setelah itu turunan dari senyawa komplek tersebut akan didegradasi menjadi senyawa yang disebut piruvat. Dalam proses ini akan melepaskan energi yang dibutuhkan oleh bakteri. Proses ini hanya dapat terjadi dalam kondisi beroksigen, karena itu disebut respirasi aerob. Dan bakteri yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses respirasi dan hidup di lingkungan beroksigen disebut bakteri aerob (Prescott et.al.,2008).
Bakteri dalam kondisi lingkungan minim oksigen maupun tanpa oksigen dapat melakukan aktifitas seperti fermentasi untuk mendapatkan energinya. Fermentasi adalah proses memproduksi energi dengan menggunakan bahan organic sebagai donor dan aseptor electron. Bakteri fakultatif anaerob dan  obligat anaerob dapat melakukan berbagai tipe fermentasi, seperti fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan sebagainya (Pelczar et.al, 1997).
Selain itu ada juga bakteri yang menggunakan nitrat sebagai elektron, yang disebut sebagai Nitrifying bacteria. Energi akan terbentuk pada saat proses oksidasi nitrat. Dalam hal ini bakteri nitrogen akan menggunakan aseptor lalu melepaskan nitrogen ke atmosfer (Salle, 1961). Berdasarkan hal di atas maka perlu dilakukan uji biokimia

B.     Tujuan
Adapun praktikum uji biokimia ini bertujuan  untuk mengidentifikasi bakteri melalui uji biokimia.

C.    Manfaat
Dengan adanya praktikum uji biokimia ini diharapkan kita mampu mengidentifikasi bakteri, dan mencegah penularan bakteri Escherichia coli dan Staphylococccus aureus.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (Biosintesis) yaitu reaksi biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul  yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan molekul-molekul  kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel (Waluyo, 2007).
E.coli adalah suatu bakteri gram negatif berbentuk batang, bersifat anaerobic fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat. E. coli dibedakan atas sifat serologinya berdasarkan antigen O (somatic), K (kapsul) dan H (flagella) (Fardiaz,1992).
Medium selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi E.coli misalnya DHL (Desoxycholate Hydrogen Sulfide Lactose) agar atau MacConkey Agar. Koloni E.coli pada DHL dan MacConkey Agar berwarna merah dan dikelilingi oleh areal yang menunjukkan pengendapan bile. E.coli akan menfermentasi laktosa di dalam medium menjadi asam, sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan bile dan penyerapan indikator merah netral (Fardiaz,1992).
Uji-uji biokimia yang dilakukan terhadap  E.coli termasuk karakteristik   pertumbuhan pada agar TSI (Triple Sugar Iron) dan agar SIM (Sulfite Indole Motility) atau LIM (Lysine Indole Motility).  Uji-uji biokimia ditujukan untuk menunjukkan E.coli dan bakteri-bakteri lainnya yang mempunyai sifat-sifat hampir sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter (Fardiaz,1992).


Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri antara lain :
1.   MR-VP
a.       Uji MR
Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung  dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran(Anonim, 2008).
b.      Uji VP
Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin)  (Anonim, 2008).
2.    SIM
Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagella. Dari uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini menghasilkan Hidrogen Sulfit (H2S) (Anonim, 2008).

3.      Simmons Citrate
Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel(Anonim, 2008). 

4.   Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas(Anonim, 2008)
BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil praktikum uji biokimia adalah :
1.            Bakteri  Escherichia coli  merupakan bakteri anaerob fakultatif yang mampu hidup pada kondisi aerob maupun anaerob, tidak memiliki enzim sitrat permiase, pada fermentasi tidak menghasilkan metilen glikon dan asetolin. Dan bakteri ini mampu mengfermentasikan karbohidrat dari golongan Glukosa, Laktosa, Maltosa, dan Manitol.
2.            Sedangkan bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri anaerob fakultatif, memiliki flagella, tidak memiliki enzim sitrat permiase, pada fermentasi meghasilkan metilen glikon dan asetolin. Dan bakteri ini mampu melakukan fermentasi terhadap karbohidrat dari golongan Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manosa dan Manitol.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2008: http://hafizluengdaneun.multiply.com/journal/item/1/Laporan_Koasistensi_Mikrobiologi_ , diakses pada 7 April 2012, pukul 12.22 Wita.

Cliffton, C.E., 1950. Introduction to the bacteria. McGraw-Hill Book Company, Inc.

M. Guli, Musjaya, 2012, Penuntun Praktikum Agent Penyakit, Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Tadulako. Palu

Pelczar, M.J.Jr, E. C. S Chan, and N. R. Krieg.1997. Microbiology. McGraw-Hill Book Company Inc. New York.

Prescott, L. M, J. P. Harley, dan D. A. Klein. 2008. Microbiology. 7th Ed. McGraw-Hill Book Company Inc. USA.

Salle, A. J. 1961. Fundamental Principles of Bacteriology. 5 th Ed McGraw-Hill Book Company. New York.

Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar